Social Icons

Pages

Friday 3 May 2013

Puisi Untuk Aur Cino

Oleh : Abu Azam Khairurraki'in. Lc

Aur Cino, Kau adalah ayah, maka jadilah ayah yang pandai mengasah
Mengasah iman keturunanmu
Agar mereka bisa melibas godaan zaman
Mengasah cinta anak-anakmu
Agar hati mereka dipenuhi kasih sayang
Mengasah ketajaman akal buah hatimu
Agar mereka siap menjawab tantangan masa depan
-----------------
Aur Cino, Kau adalah ibu, maka jadilah ibu penyayang
Agar anak-anakmu jadi penyayang
Jadilah guru
Jadilah sosok yang patut ditiru
Kau adalah pohon, Buahmu akan jatuh tak jauh darimu
Aur Cino, kau adalah ibu.....
maka lahirkanlah anak-anak yang siap berjuang
Yang kuat menghadapi badai globalisasi
Yang tangguh dihadapan pengaruh negative teknologi
Yang tak lemah di hadapan godaan duniawi yang semakin lama semakin menjadi-jadi
--------------
Aur Cino,kau adalah wanita
Kau adalah tiang Negara
Jika kau roboh robohlah Negara
Jika rusak rusaklah Negara
------
Aur Cino, kau adalah pemuda
Di tanganmu masa depan negara
Wajahmu adalah wajah bangsa
Hiasi hidupmu dengan agama
Yuk kita buat orang tua kita bangga
Yang sekolah, yang kuliah
Berjuang keraslah
Jangan sampai pengorbanan orang tua sia-sia
--------
Aur Cino, Kau adalah tanah
Tetaplah subur
Jangan biarkan gejala kemandulanmu menggrogotimu
Izinkanlah kami terus jadi sahabatmu
Karena kami sangat membutuhkanmu
Jangan ngambek jika kami kurang bertrimakasih padamu
Jangan marah jika akhir-akhir ini kami kurang mensyukuri Tuhanmu
Jangan bosan ajari kami agar terus mengingat Sang Penciptamu
Kami lahir dari perutmu dan akan kembali ke rahimmu
----------------------
Aur Cino, kau adalah
Tanah, Air, Udara, rerumputan, belukar, ternak, nyanyian burung-burung, kupu-kupu beterbangan, riak sungai, ikan-ikan, tanaman, kebun-kebun, hutan belantara
Sapa hangat, simpul senyum yang ramah
Paduan nan indah
Takkan pernah kulupa
--------
Aur Cino, Kau adalah magnet
Lelakimu magnet
Wanita-wanitamu apalagi, juga magnet
Rupiah-rupiahmujuga ikutan jadi magnet
Jika ada yang mendekat langsung lengket
Tak sekedar legket, lengket seperti permen karet
Mereka datang berderet-deret
Sepertinya keramahan dan manisnya senyuman putra-putrimu dan keluhuran toke-tokemu sudah cukup jadi pelet

----------
Aur Cino, bolehkah sesekali aku memanggilmu Aur Cina?
Ternyata diam-diam kau punya seorang pujangga
Pujangga ece-ecean, cukuplah
Kalian tau siapakah dia?
Kiin namanya
Hahaha
Semoga lahir pujangga-pujangga lainnya
--------
Aur Cino, aku adalah putramu
Aku sudah menyatu dengan tanahmu
Dengan udaramu, dengan airmu
Aku tak bisa berlama-lama jauh darimu
Aku adalah bangaumu
Kemanapun aku terbang akan kembali padamu
Darimu aku belajar berjalan lalu pergi
Dan kepadamu aku akan kembali
Karena cintamu aku pergi
Dan untuk membuktikan cintaku, aku akan kembali
Aur Cino,
Kaulah mata air inspirasiku
Kayu bakar semangatku
Dan kaulah muara cita-citaku
----------
Aur Cino, ini aku kembali
Sambutlah aku dengan hangat pelukmu
 
Menikmati Hijaunya Aurcino
 

 
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment

 

Sample Text

Sample Text