skip to main |
skip to sidebar
Aku Mulai Menulis
oleh : Khairur Rakiin Sulaiman. Lc
Pada hari Selasa, tanggal 14 februari 2012 lalu, yang bertepatan dengan
hari Sport Day Negara Qatar yang pertama, saya mengikuti training
“Article writing Skills” di mesjid dimana saya sendiri bertugas. Acara
worshop tersebut diorganisir oleh Indonesian Nursing Trainers. Semua
pesertanya adalah para mutawwa Indonesia di Qatar yang berjumlah 10
orang. Sementar yang bertindak sebagai trainer adalah Bapak Syaifoel
Hardy yang kebetulan juga sebagai CEO Indonesian Nursing Trainers –
Jazahullah khairal jaza.
Secara pribadi, melalui tulisan ini,
Saya mengucapkan ribuan terima kasih kepada Pak Syaifoel Hardy dan
segenap teman-teman yang terlibat dalam training tersebut. Semoga apa
yang telah dipersembahkan ini dicatat oleh Allah sebagai amal ibadah
kita, Aamiin.
Training yang gratis ini sangat menarik sekali
bagi saya. Bukan karena gratisnya tentunya, tapi karena mafaat yang luar
biasa yang saya rasakan setelah mengikutinya. Betapa tidak, setelah
mengikuti training itu saya menyadari betapa sangat-sangat pentingnya
memiliki writing skills. Dengan menulis kita bisa menuangkan ide-ide
inspiratif kita yang mungkin bisa merubah kehidupan orang lain kearah
yang lebih baik. Dengan menulis kita bisa memetakan dan menyusun fikiran
brilian kita yang selama ini mungkin masih berserakan. Dengan menulis
juga Kita bisa berbagi informasi dan pengalaman hidup yang sarat hikmah
dsb. Bahkan dengan menulis kita bisa mendapatkan materi dan popularitas
serta nama kita akan dikenang oleh generasi yang akan datang. Itulah
gambaran manfaat menulis yang saya dapatkan dari materi worshop tersebut
dan itu jugalah kenyataan yang saya saksikan di alam nyata. Bahwa
betapa banyak orang bisa berpengaruh dalam dunia pemikiran melalui
tulisan. Betapa banyak tokoh besar dicintai banyak orang karena
tulisan-tulisan inspiratif mereka. Dan, betapa banyak nama-nama besar
yang diabadikan dengan tinta emas sejarah karena karya-karya monumental
mereka yang tertuang dalam tulisan.
Ikhwati fillah…….
Lihatlah bagaimana nama-nama besar ulama-ulama Islam, seperti Imam
Asy-Syafi’i, Nawawi, Ibnu Taimiyah dan banyak lagi, abadi karena warisan
tulisan mereka. Lihatlah bagaimana pengaruh mereka terus mengalir
hingga sekarang bak sungai yang tak pernah berhenti mengalir bahkan
berubah menjadi lautan. Bayangkan, betapa besar pahala yang terus mereka
tuai seiring pengaruh mereka yang terus hidup di tubuh umat ini
sementara mereka sudah lama tiada.
Tidakkah kita ingin seperti
mereka? Tidakkah kita ingin menularkan energy-energy positif dan
memberikan nasihat-nasehat penuh hikmah kepada umat ini yang semakin
lama semakin kehilangan arah? Tidakkah kita ingin semangat keislaman
yang terhunjam di hati kita juga terhunjam di hati-hati saudara kita
yang lain yang sudah lama kehilangan izzah sebagai umat Muhammad SAW?
Tidakkah kita ingin meninggalkan warisan berharga berupa tulisan untuk
umat ini dimana tulisan itu akan menjadi investasi akhirat kita yang
pahalanya akan terus mengalir sementara kita sudah tenang di alam
barzakh?
Semenjak saya menyadari betapa pentingnya menulis,
pertanyaan demi pertanyaan mulai bergelantungan di benak saya: Kenapa
selama ini Saya tidak belajar dan berlatih menulis? Cukup banyak buku
yang saya baca – meskipun tidak semuanya tamat tentunya, hehehe – yang
di dalamnya banyak sekali ilmu-ilmu yang sangat berharga. Andaikan saya
mencoba merangkai ilmu-ilmu itu dalam tulisan mungkin bisa terlahir
sebuah dan beberapa buku. Kenapa itu tidak saya lakukan? Kenapa juga
saya tidak mencoba menulis setiap ide yang terlintas di benak saya?
Betapa banyak ide-ide menarik muncul bersileweran di benak kita lalu
terbang jauh begitu saja sebelum sempat Kita ikat dengan tulisan.
Padahal sejak lama kita sering dengar dan membaca sebuah hadits masyhur:
عن أنس بن مالك أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : قيّدوا العلم بالكتابة
( رواه الطبراني في الكبير ورجاله رجال الصحيح 1/152 )
Artinya: (( perkokohlah ilmu itu dengan menulis ))
Melihat realita umat Islam saat ini yang semakin jauh dari nilai-nilai
islami, Saya semakin menyadari betapa sangat pentingnya memiliki skill
menulis. Tanpa meremehkan dakwah di majelis-majelis taklim dan dakwah
bil haal tentunya. Namun saya ingin mengatakan bahwa melalui tulisan
yang bernuansa Islami kita bisa berkontribusi dalam dakwah untuk
jangkauan yang lebih luas. Karena tidak semua kita punya kemampuan yang
memadai dan kesempatan untuk berdakwah di majelis-majelis. Sementara
dakwah lewat tulisan bisa kita lakukan dari rumah.
Karena
itulah Saya bertekat untuk bisa menulis. Sayapun ingin mengajak ikhwah
fillah untuk sama-sama kita belajar dan terus belajar menulis. Akan
sangat indah rasanya jika tercipta suatu komunitas yang di dalamnya
berkumpul manusia-manusia produktif dengan tulisan-tulisan mereka. Jika
tradisi menulis ini sudah mengakar dalam suatu komunitas maka itu
artinya kita sedang mempersiapkan generasi penerus yang unggul yang
tumbuh dalam lingkungan yang mencintai tulis-menulis. Sehingga mereka
sebagai generasi baru muslim lebih siap lagi menghadapi masa depan yang
penuh tantangan, rintangan, persaingan dan godaan zaman yang semakin
berat.
Saya sangat menyadari bahwa saya masih belum mempuanyai
kemampuan yang memadai untuk bisa dikatakan sebagai penulis. Menulis
tulisan yang sederhana inipun susahnya minta ampun. Saya berharap
tulisan sederhana ini bisa memompa semangat saya untuk bisa membuat
tulisan-tulisan yang lebih baik lagi. Semoga tulisan singkat ini menjadi
benih bibit pertama yang akan membuahkan tulisan demi tulisan
berikutnya. Ya, Semoga. Aamiin