Social Icons

Pages

Friday 3 May 2013

Menghafal Quran yook……!!

Oleh : Muhammad Afdhal Sulaiman


Ketika saya tamat SD dlu, ayah saya menyuruh saya melanjutkan kesekolah non formal di sebuah pondok tahfiz. Ayah saya sangat teringin menjadikan saya seorang yang penghafal al-quran. ketika itu umur saya masih 12 tahun. Saya mulai menghafal sedikit demi sedikit sehingga pada umur 16 tahun saya bisa menyelesaikan hafalan saya.

Dulu ayah saya menginginkan saya menjadi penghafal quran karena ingin mendapatkan mahkota yang di janjikan Allah bagi orang tua yang mempunyai anak penghafal Al-quran ketika hari kiamat kelak. ayah saya juga memotivasi saya dengan mengatakan "jika seseorang yang hafal quran maka tujuh keturunannya akan mendapatkan syafaat al-quran". ayah saya memang banyak memberika motivasi dengan ucapan manis yang bersumber apa yang Allah janjikan dan Rasul sabdakan. Ayah hanya bisa memotivasi anak-anak dengan ucapan dan sangat jarang memotivasi dengan memberikan uang. Yah…begtulah kenapa alasan ayah saya menginginkan anak nya untuk menjadi penghafal quran. waktu kecil saya sangat bingung apa gunanya menghafal quran dan seberapa penting nya menghafal quran itu.

Setelah saya banyak membaca dan pendidikan saya terus naik dari SD ke MTsn dan ke ALiyah, saya banyak menemukan dari apa yang saya baca bahwa alquran memang sebuah ilmu yang harus dan bahkan wajib di tanamkan kepada generasi. Dan semua itu bisa lengket atau melekat ke genarsi di awali dengan menghafal quran, setelah itu di ajarkan isinya sehingga generasi qurani tak pernah putus hingga akhir zaman. Disini lah saya bisa membuktikan ayat quran yang benar-benar saya rasakan sekarang :

إنا نحن نزلنا الذكرى وإنا له لحافظون
Sesungguhnya kami yang menurunkan al-quran dan pasti kami akan menjaganya.

Dari ayat ini juga bisa timbul pertanyaan, dengan apa allah menjaga quran ini? Apakah dengan menjaga mushaf yang ada dan disimpan dengan baik maka alquran ini terjaga? Jawabannnya tidak. Sesungguhnya mushaf al-quran tak akan pernah utuh, ia akan musnah di telan zaman dan tak akan ada manfaatnya jika hanya disimpan. Hanya dengan mengahafalnya lah al-quran akan terjaga dan hanya dengan mengamalkannya lah al-quran ini terus utuh sampai akhir zaman.

Setelah saya sampai dinegri para anbiya ini saya banyak menemukan hal yang bisa dijadikan pelajaran dan perbandingan untuk pengkaderan al-quran terhadap generasi kegenerasi. Di Indonesia banyak para pemuda yang mulai menghafal al-quran di usia yang cukup dewasa. Di sebuah universitas al-quran di kota padang para mahasiswa mulai menghafal pada umur 18 tahun ke atas. Ini umur yang cukup dewasa dan mereka mulai menyibukkan dengan al quran pada umur yang dimana umur 18 ini bagus digunakan untuk fokus kepada ilmu pengetahuan dan pemahaman. Sedangkan di negri kinanah ini saya temukan anak-anak kecil ketika saya tanyakan "kam hafizta minal quran?" sepontan mereka menjawab dengan sekian juz dan sekian juz. Sedangkan diindonesia anak-anak dini masih banyak yang baru mulai belajar membaca, bukan menghafal.

Dari perbandingan umur focus terhadap al-quran saja antara negri mesir dan negri kita sangat lah berbeda. Mereka menyibukkan al-quran di waktu kecil dan ketika mereka di universitas mereka tak menghabiskan waktunya untuk menghafal lagi, akan tetapi untuk fokus terhadap pendalaman ilmu sehingga generasi mereka bisa menjadi generasi qurani dan generasi yang berilmu.

Dalam menghafal quran seorang anak memang mesti mempunyai seorang motivator kuat dalam membimbing seorang anak untuk menghafal. Seorang anak membutuhkan sosok yang bisa menjadikannya sosok yang sabar. Banyak pelajaran yang di ajarkan ketika menjalani proses mengahfal. Menghafal quran memang sudah di mudahkan oleh Allah untuk di hafal, akan tetapi proses menghafal kadangkala anak-anak mempunyai kendala dan masalah masing-masing. Disini anak-anak di ajarkan untuk terus bersabar dalam menjalani proses dan seorang anak di ajarkan untuk istiqomah dalam menghafal. Dari proses mengahafal saja seorang anak bisa melatih diri untuk mejadi sosok insan yang sabar dan istiqomah apalagi mereka yang sudah masuk kejenjang ke pendalaman ilmu al-quran. Disinilah kelebihan orang-orang yang terus mempelajari al-quran.
Sulitnya pangkaderan al-quran dinegri kita memang mesti kita akui, semua itu dipengaruhi oleh pemilahan-pemilahan ilmu di sekolah dan juga dipengaruhi doktrin doktrin buruk terhadap para penghafal quran di masyarakat. Masyarakat sudah menganggap mengahfal quran hanya bisa mengahbiskan waktu saja dan tidak menjamin kerja serta masa depan. Selain itu juga dipengaruhi oleh tidak adanya al-quran di masukkan ke dalam kurikulum. Ini berhubungan lemahnya pemerintah memberikan pendidikan kepada anak-anak bangsa. Ini lah beberapa sebab yang saya perhatikan di negri kita.

Pada hakikatnya Al-quran itu tidak ada hubungannya dengan dunia kerja, tidak ada hubungannya dengan masa depan cerah atau tidak, tidak ada hubungannya dengan arti sukses yang salah di kalangan masyarakat, akan tetapi al-quran itu sangat erat hubungannya dengan penciptaan generasi yang berakhlak mulia. Sesungguhnya al-quran tak mengahalangi seseorang untuk menjadi apapun, alquran tak menghalangi seseorang untuk menjadi sosok yang kaya, tak menghalangi seseorang untuk menjadi pemimpin.
Dari rasulullah saja kita bisa menemukan contoh, rasulullah adalah sosok pemberani, ia selalu memimpin perang. Rasulullah juga sosok pemimpin dan penguasa dunia arab, rasulullah juga bisa disebut sosok yang kaya raya. Sesungguhnya al-quran tak menghalangi seseorang untuk mejadi arti sukses yang sebenarnya.

Contoh baru-baru ini juga dibuktikan oleh president baru mesir, sosok president yang penghafal quran yang di akui semua orang bagaimana akhlak beliau dan semua orang di negri ini memuji beliau.

Saudaraku...
Ketika al-quran sudah menjadi sandaran ummat, maka maslahat ummat dan hak-hak umat akan terus terjaga. mari kita sama-sama saling memotivasi dalam menghafal quran..mari kita berlomba untuk menjadi sosok berkwalitas dengan mempelajari al-quran.
اللهم ارحمنا بالقرأن و اجعله لنا إماما و هدى و رحمة
Waallhu a'lam
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment

 

Sample Text

Sample Text