Social Icons

Pages

Friday 3 May 2013

NOTULEN KAJIAN PAKEIS KELAS 1 B PERTEMUAN KELIMA SELASA, 12 FEBRUARI 2013 (UANG)




Pembimbing 
  • Ust. Muhammad Shofwan, Lc. 
  • Ustzh. Syifah Fauziyah.
Moderator    
  • Ust. Ismail
Pemateri                           
  •  Ust. Beni Saputra 
  •  Ust. Muhammad Fajrul Mubarok 
  •  Ust. Muhammad Afdhal Sulaiman
Judul Makalah                 
  •  Uang"
Notulis                              
  •  Ust. Beni Saputra

Kritik Tentang Penulisan Makalah
1.      Tidak adanya dalil dari Al-Quran sebagai pendukung dan penguat tulisan makalah. (Nike. W)
2.      Tema kurang menggigit. (Zakiyah zainun)
3.      Tidak adanya judul dalam sebuah pembahasan (Nabil)
4.      Tentang Umawiyah. Tulisannya "Amawiyah" atau "Umawiyah". (Abdullah Muttaqin)
5.      Penulisan daftar pustaka
6.      penulisan angka romawi. (Muhib)
7.       Kenapa ada perbedaan penggunaan bahasa antara 'Upah' dan 'Gaji'. (Isma'il)
8.      Cara menulis Syria dan Al-Quran (Syifah Fauziyah)
Pertanyaan dan Tanggapan Isi Makalah
1.      Bagaimana kelayakan uang robek ketika digunakan untuk alat tukar menukar?
Jawab:
Menurut kami, sebelum kita membahas uang kertas, kita harus bisa membedakan antara uanag kertas dan uang dinar. Dulu pada zaman rasulullah menggunakan uang dinar (koin emas) untuk jual beli. Uang emas ini bernilai berdasarkan nilai intrinsikya., sehingga ia menjadi berharga tidak berdasarkan ukuran kecil atau besar. Tapi nilai intrinsikny yang terbuat dri emas. Meskipun emas ini terbelah dua, ia akan tetap laku sesuai berapa kadar emasnya.
Lalu bagaimana dengan uang kertas.????
Uang kertas sebenarnya berharga dari nominalnya saja. Uang kertas hanya sebagai simbol yang ditetapkan pemerintah sebuah negara dalam tukar menukar . apabila uang ini robek, kita tetap bisa mengunakannya dalam transaksi selama robeknya kita perbaiki. Uang kertas juga mempunyai ciri khas yang membedakannya dengan uang kertas lain (uang kertas palsu). Yaitu di uang kertas terdapat satu benang atau plastik . seperti uang diindonesia. Benang atau plastik ini dijadikan standar keaslian yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.

2.      Bagaiman menurut kalian (presentators) tentang redenominasi diindonesia?

Jawab :
Lagi-lagi menurut pandangan kami. Redenominasi tidak akan berpengaruh terhadap naik turunnya ekonomi indonesia. Karena yang mempengaruhi naik turunnya ekonomi disebuah negara tergantung seberapa tinggi tingkat produksinya. seberapa banyak penghasilan negara.
Adapun redenominasi hanya pengurangan jumlah nol dari Rp. 1000 menjadi Rp. 1.
Apabila kita biasanya membeli mie goreng seharga Rp. 1000 maka pemerintah menukar angka ini dengan uang baru yang ditulis Rp. 1.
lalu kenapa indonesia masih menunda proses redenominasi tersebut?
Redenominasi itu tidak mempengaruhi naik turunnya ekonmi. Akan tetapi proses redenominasi berhubungan dengan biaya percetakan uang. Mengganti seluruh uang yang ada di masyarakat. Sehingga pemerintah butuh biaya yang tinggi untuk banyak mencetak uang yang menurut kami mencetak uang juga membutuhkan biaya mahal. Pemerintah butuh proses sedikit demi sedikit untuk menyalurkan uang baru dan melenyapkan uang yang sudah tersebar. Intinya menurut kami redenominasi lebih berhubungan dengan tingginya biaya yang dibutuhkan pemerintah untuk mencetak uang.

3.      Kita sama-sama tahu bahwa indonesia mempunyai banyak hutang ke negara amerika. Kenapa indonesia tidak mencetak uang banyak2 untuk membayar semua hutangnya?

Jawab :
Mencetak uang sudah diatur oleh IMF (international monetery fund). Untuk mencetak uang sebuah negara harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat akan uang. Jika tidak selaras antara percetakan uang dengan pasar, maka sebuah negara akan rentan terjadi inflasi. Baik inflasi ringan, sedang maupun hiperinflasi. Jika hari ini indonesia mencetak uang selaras dengan pasar dan waktu yang sama harga US$. 1 sama dengan sekitar Rp. 9500. Maka ketika indonesia mencetak banyak uang dan tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat untuk transaksi maka uang tidak lagi berguna krena terlalu bnyak tersebar sehingga uang tak berharga lagi. Dan ini akan berakibat terhadap inflasi berat dan awalnya 1 dolar 9500 bisa jadi menjadi 1 dolar sama dengan  50.000 rupiah. Ini terjadi krena uang terlalu banyak dan produksi terlalu sedikit.
"Kami bisa mengatakan semakin banyak mencetak uang maka semakin rentan terjadinya inflasi yang berakibatkan mata uang tak lagi bernilai"



4.      Bagaimana menurut kalian penyatuan mata uang sedunia dan apa langkah-langkahnya?

Jawab :
Untuk sekarang penyatuan uang tidak munkin. Ingat, untuk sekarang saja. Kenapa??
Karena kondisi ekonomi setiap negara berbeda-beda. Berbeda-bedanya kekuatan ekonomi setiap negara juga mengakibatkan kuat lemahnya mata uang masing-masing negara. Anggap saja hari ini dolar amerika bagus dan stabil karena kondisi ekonomi di amerika sedang stabil. Lalu bagaimana dengan mesir hari ini? Pound egypt merosot. Ini menunjukkan ekonomi mesir sedang dibawah alias krisis. jadi penyatuan mata uang tidak mnkin krena masing-masing negara yang sangat berpengaruh untuk mengatur ekonominya masing-masing.

Lalu bagaimana dengan akan datang? Apakah masih tidak munkin?
Untuk kedapan ya munkin-munkin saja. Yaitu penyatuan mata uang dinar. Mata uang yang terbuat dari emas. Ini akan bisa terjadi jika umat islam sedunia bersatu dan tegaknya khilafah. Dengan tegaknya khilafah bisa-bisa saja kita sama kan sistim ekonomi kita. Bisa jadi kita sama kan seluruh sistim dalam pemerintahan. Tak ada yang tidak munkin jika umat islam bersatu.

5.      Kita tau ekspor impor mempengaruhi inflasi. Lalu apa lngkah kita untuk menjauhi yang namanya inflasi tersebut?

Jawab :
Jika kita bicara ekonomi negara dalam menghindari inflasi. Maka kita selaku masyarakat yang berfikir cerdas harus bisa menjadi masyarakat yang produktif. Kita harus memperbanyak produksi sesuai sektor apa yang bisa geluti dan bisa kita kembangkan. Baik sektor pertanian ataupun yang lainnya. Kita harus menjadi negara yang banyak mengekspor. Negara kita mempunyai lahan pertanian yang luas. Jika kita maksimalkan lahan yang ada diindonesia maka kita tak akan mengimpor baik itu beras maupun yang lainnya. Miris sekalai jika yang namanya INDONESIA mengimpor beras, kedelai dan yang lainnya.

Lalu bagaiman menghindari diri yang namanya inflasi. Jika kita seorang yang kaya, kita juga harus pandai-pandai menyelamatkan inflasi yang bisa mencuri uang kita secara diam-diam. Langkah-langkahnya sangat mudah. Selamatkan uang kita dengan emas. Segera tukarkan uang simpanan kita dengan emas. Karena kenaikan harga emas pertahun jauh lebih tinggi dan bisa menyelamatkan harta dari inflasi yang rata-rata pertahun inflasi mencapai 9-11 % pertahun. Sedangkan kenaikan emas mencapai 30 % perathun. Ini sudah cukup menutupi dari inflasi.




6.      Apa Perbedaan Redenominasi dan Sanering?

Jawab :
Redenominasi
Redenominasi adalah penyederhanaan nilai mata uang menjadi lebih kecil tanpa mengubah nilai tukarnya. Pada waktu terjadi inflasi, jumlah satuan moneter yang sama perlahan-lahan memiliki daya beli yang semakin melemah. Dengan kata lain, harga produk dan jasa harus dituliskan dengan jumlah yang lebih besar. Ketika angka-angka ini semakin membesar, mereka dapat memengaruhi transaksi harian karena risiko dan ketidaknyamanan yang diakibatkan oleh jumlah lembaran uang yang harus dibawa, atau karena psikologi manusia yang tidak efektif menangani perhitungan angka dalam jumlah besar. Pihak yang berwenang dapat memperkecil masalah ini dengan redenominasi: satuan yang baru menggantikan satuan yang lama dengan sejumlah angka tertentu dari satuan yang lama dikonversi menjadi 1 satuan yang baru. Jika alasan redenominasi adalah inflasi, maka rasio konversi dapat lebih besar dari 1, biasanya merupakan bilangan positif kelipatan 10, seperti 10, 100, 1.000, dan seterusnya. Prosedur ini dapat disebut sebagai "penghilangan nol"

Sanering :
Sanering berasal dari bahasa Belanda yang berarti penyehatan, pembersihan atau reorganisasi. Dalam konteks ilmu moneter sanering diartikan sebagai pemotongan nilai uang.Kebijakan sanering akan menurunkan atau mengurangi nilai uang. Nilai uang juga berubah dari sebelumnya. Misalnya, jika nilai uang Rp100 ribu dipotong menjadi Rp100. Karena nilainya sudah diturunkan, jumlah barang yang dibeli dengan uang baru akan lebih sedikit dibandingkan dengan uang lama. Jika Rp100 ribu lama bisa dapat satu baju, maka dengan Rp100 pecahan baru tidak bisa lagi mendapatkan satu baju yang sama.Kebijakan sanering dilakukan dalam situasi ekonomi sedang bergejolak dan tidak stabil, khususnya terjadi inflasi sangat tinggi. Sehingga untuk mengatasinya, bukan harga barang yang diturunkan dengan menambah stok, melainkan nilai mata uangnya yang diturunkan.

Kelas I B

.

Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment

 

Sample Text

Sample Text